Pekerjaan yang menumpuk serta deadline, mampu membuat siapapun merasa stres. Hasilnya, suasana hati mudah berubah dan emosi menjadi tidak stabil.

Bukan hanya pekerjaan, kegiatan yang terlihat sepele pun bisa menyebabkan stres. Terutama bagi mereka yang mulai menginjak usia pertengahan.

Sebuah penelitian di Finlandia yang mengamati hampir 3.000 orang usia 44 hingga 58 tahun pun mengungkap, bahwa aktivitas sehari-hari seperti berpakaian, mandi dan menyiapkan sarapan dapat membuat mereka merasa stres.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya Anda melakukan kegiatan yang dapat meredakan kadar stres, seperti dilansir Prevention berikut ini. 

Melihat sesuatu berwarna biru

"Kami memiliki dua jenis respons terhadap warna, salah satunya adalah masalah biologis," ujar Direktur Eksekutif The Color Association, Leslie Harrington,

Penelitian menunjukkan bahwa warna biru dapat memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah dan menenangkan hati. Jadi, alihkan pandangan Anda pada sesuatu berwarna biru saat stres. Atau gunakan warna biru sebagai latar belakang biru pada komputer Anda.

 

Berpelukan

Menghabiskan waktu dengan orang yang disayangi sudah pasti dapat meningkatkan suasana hati Anda. Tapi sebuah penelitian mengungkap bahwa suasana hati akan menjadi jauh lebih baik jika kita memeluk orang yang disayangi.

Penelitian itu juga mengatakan bahwa orang yang mengerjakan soal matematika ditemani dengan hewan peliharaan, memiliki skor yang lebih tinggi dibanding mereka yang hanya berkumpul dengan teman-teman.

Tersenyum

Penelitian dalam Psychological Science menunjukkan bahwa memanipulasi ekspresi wajah ke rona bahagia dapat menurunkan detak jantung selama masa stres. Bahkan, ketika Anda harus menggunakan pensil agar bibir bisa tersenyum, cara itu terbukti berhasil. Sebab, dengan memaksa gerak alis dan memperlebar bibir, otak akan menerima isyarat untuk relaks.

Akibat kebiasaan menggigiti kuku, seorang pria Inggris meninggal dunia mendadak karena serangan jantung.

Pemeriksaan kematian menemukan, kebiasaan ekstrem menggigiti kuku menyebabkan infeksi fatal yang menyebabkan kematian.

John Gardener dari Lancashire mengalami kondisi septicemia karena kulit di sekitar kuku-kuku jarinya terus-menerus terbuka dan mengalami pendarahan, ungkap dokter yang memeriksanya.

Seperti diberitakan Mirror, infeksi darah kemudian menyebar ke jantung dan memicu serangan jantung usai pesta ulang tahunnya yang ke-40. Dia meninggal di rumah sakit setelah dokter bekerja selama dua minggu untuk menyelamatkannya.

Kebiasaan menggigit kuku disebabkan depresi dan kecemasan berlebih yang dideritanya. Beberapa tahun terakhir, Gardener juga menerima perawatan kesehatan mental.

Selain itu, Gardener juga seorang penderita diabetes dan kaki kanannya diamputasi pada 2011.

Akibat kebiasaan menggigiti kuku ekstrem, dokter yang merawat Gardener, Dr Daniel Vernon, mengatakan pasiennya mati rasa dan sensasi di bagian ujung jari. "Kukunya selalu dalam kondisi buruk dan sering berdarah saat datang ke dokter," kata Vernon .

Dokter koroner Alan Walsh menyatakan kehidupan Gardener sulit setelah didiagnosa dengan diabetes sejak bayi dan harus mendapat suntikan insulin dua kali sehari. "Ini adalah kematian sangat sedih untuk semua orang, dan kematiannya begitu tiba-tiba," kata Walsh. (one)